
Pada awalnya, hanya satu-dua anak yang mulai. Itu saja pake cara tukeran. Satu anak melihatkan koleksi binder kepada satu anak yang lain. Begitu juga sebaliknya. Mana yang disuka. Itu yang diminta. Jumlah yang diminta harus sama banyak yang diberikan. Yap tepat kayak jual beli jaman dulu. Barter. Tuker menukar barang.

Ternyata, pabrik binder juga gak ketinggalan. Mereka makin banyak membuat berbagai macam warna loose leaf. full color lagi. Dan tren ini makin menular ke kelas lain. Ke adik kelas dan kakak kelas. Yang sudah lihai tukeran makin mengembangkan tren ini dengan menggunakan sistem uang dalam bertukar binder. Wah, jaman udah berubah nih. Berkembang, dari masa barter masuk ke masa sistem uang.

Dan jadilah tren tukeran binder menjadi jual beli binder. Setiap anak semakin kreatif untuk memburu binder yang paling unik dan cantik. Ada yang rela membayar tinggi untuk binder favorit. Meski pasaran ramai, besaran uang masih terkendali. Maksimal Rp. 1000 per lembar untuk loose leaf dengan gambar terindah.

Ada yang mau ngikut tren ini. Makin kreatif lagi kalo kamu buat bindermu sendiri. Jika perlu dilukis sendiri. Kan jadi limited edition, artinya edisi terbatas. Wah bakal mahal tu binder kamu.
5 comments:
wah, nasywa pingin punya nih binder.
yaampun emang jaman sekarang anak2 suka nya main tukar2ran bhindher sama kayak aku kalo disekolah juga sama teman2 aku yang banyak ada mila piak ratna dinda dll tapi sayangnya anak laki2 nggak ada yg paling disukai itu yang gambarnya marie
Wow, this is very fun to read. Have you ever considered submitting articles to magazines?
maca cih
kalau aku dulu paling dsukai harvest yang kertas tebel gitu,,, sekarang harvest yang jaman dulu itu aku masih punya loh...
Post a Comment