Mengakhiri tema pembelajaran Mainan, kelas satu mengadakan pameran mainan. Pameran Mainan itu serentak diselenggarakan oleh kelas 1 A, B dan C. Bertempat di selasar kelas 1 menggunakan meja-meja kecil. Seluruh Mainan hasil karya mereka dipajang menanti apresiasi dan tentu saja rupiah yang akan membelinya.

Ini stand-nya mbak Diva. Mainan buatannya adalah wayang kupu-kupu kertas. "Ini semua aku yang buat lho Ust" Akunya. "Trus idenya dari siap?" tanya ustadz. Dari baca buku di perpustakaan. Ck. . ck. . bener-bener trampil nih anak

Bahan yang digunakan bermacam-macam. Mulai dari kertas, logam, kayu, plastik hingga kulit jeruk. Dari yang tradisional hingga yang modern. Dari yang kecil mungil hingga yang gede mantep.

Memang sih, beberapa ada yang masih dibuatin sama orang tuanya. Gak apa-apa deh, ayng penting bisa ikut pameran dan memajang Mainannya.

Nah, untuk yang ini, satu perangkat pakaian perang. Mulai dari pedang, tameng hingga baju besinya yang semuanya terbuat dari kertas.

Ini dia stand-nya mas Abit kecil. Liat betapa banyak dan variasi boneka kertas. Tuh bonekanya mas Fahim. Lucu ya. Boneka Sponsebob tu bisa digerakin lidahnya naik-turun loh. Katanya, itu murni buatannya. Idenya liat-liat di internet. Wuih . .wuih cakep bener. Sukses deh buat anak-anak kelas 1. Moga-moga besar kelas bisa buat pameran yang lebih besar lagi. Bisa mendatangkan penonton ribuan. Amiin.
1 comments:
SAlamu'alaikum wr wb
ALhamdulillah, seneng liat Mas nabil dengan peralatan perangnya. Sesuai dengan namanya, semoga dia menjadi pejuang Islam yang cerdas dan berakhlak terpuji. O.ya sejak mainannya selesai dia buat dengan bantuan Abi dan adiknya, dia udah nggak sabar mau memamerkannya di sekolah sampai-sampai kami lupa mengambil gambarnya (minta ijin saya ambil gambarnya, ya). Terima kasih banyak Ustadz dan Ustadzah.
Mas Nabil seneng banget sekolah di SDIT Ani, setiap pulang sekolah ketika ditanya seneng nggak di sekolah, dia selalu menjawab seneng. Dan setiap mau tidur selalu saya minta bercerita tentang kejadian di sekolah. Dan dia menceritakannya dengan antusias. Matur nuwun untuk semua Ustadz dan Ustadzah yang telah membimbing Mas Nabil. Semoga menjadi amal jariyah Ustadz dan Ustadzh. Amin.
Post a Comment