Tuesday, August 19, 2008

undefined undefined

Hari Proklamasi di SDIT Alam

Biasanya, setiap tanggal 17 Agustus, siswa-siswa pada libur. Cukup menyaksikan upacara detik-detik proklamasi dari layar kaca. Atau nonton bahkan menjadi peserta lomba-lomba peringatan Kemerdekaan. Nah, tahun ini berubah suasana. Meski tanggal 17 Agustus jatuh pada hari Ahad, siswa diminta masuk juga. Waduh males dong, liburan kok masuk. Eit, tunggu dulu. Justru momen ini yang ditunggu-tunggu. Di hari Ahad 17 Agustus 2008 kemarin, di SDIT Alam digelar event 17-an. Di pagi buta, sudah siap perlengkapan untuk pelaksanaan upacara 17 Agustus. Siswa kelas 5 dan 6 cukup ekstra energi latihan selama sepekan kemarin. Mengingat, selama ini siswa SDIT Alam akrabnya sama forum apel. Lha sekarang, meski sedikit sama tapi sangatlah beda. Upacara bendera. Tapi, tunggu dulu. Upacara yang satu ini beda dengan upacara-upacara yang lain. Coba simak saja protokolernya. Diawali dengan tilawah Qur'an (kayak pengajian aja), sama ada pembacaan Pancasila dan UUD 1945, trus menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu wajib. Pada amanat pembina upacara, ust. Hamdan selaku kepala sekolah mengulas tentang makna Kemerdekaan.



Kata beliau, Merdeka itu adalah '"tahrirunnas min 'ibaadil 'ibad ila 'ibaadullohi wahdah'" (waduh apa ya artinya) merdeka berarti pembebasan manusia dari penyembahan kepada manusia kepada penyembahan kepada Alloh semata. Maknanya, asal muasal dari adanya penjajahan itu adalah direbutnya kebebasan seseorang sehingga dia harus tunduk kepada orang yang merebutya. Boleh jadi Portugis, Belanda dan Jepang sudah pergi namun bisa jadi penjajahan masih ada. Yaitu apabila ketundukan kita kepada manusia mengalahkan ketundukan kita kepada Alloh. Begicu, sungguh dalem ya . . .





Setelah upacara selesai, seluruh siswa dibagikan pin bendera merah-putih bertuliskan nomor di tengahnya. Tujuannya, sebagai alat pengelompokan. Setiap anak berkumpul sesuai dengan kesamaan nomor pin. Satu kelompok merata dari siswa kelas I sampai kelas VI. Baik putra maupun putri. Coba keren ya mereka, tinggal tambah topi peci kain dah seperti pejuang deh.





Setiap kelompok harus mengikuti 2 mata lomba. Lomba menggambar dan mewarnai, yang kedua untuk putra lomba futsal sedangkan putri lomba bakiak ukhuwah. Semua anggota harus bekerja, tidak mengandalkan satu atau beberapa orang yang kerja. Sehingga saat lomba melukis, seluruh anak ngumpul bareng, gambar bareng sesuai dengan tema kemerdekaan yang mereka sepakati. Ada yang pake pensil dulu, ada yang langsung pake warna. Warna merah putih mendominasi di setiap gambaran yang dibuat.



Selesai menggambar, dilanjut lomba futsal. Seluruh kelompok diundi. Dengan sistem gugur setiap kelompok ditemukan. Ada kelompok yang anggotanya berpostur tubuh kecil-kecil, tapi justru gesit dan memanangkan pertandingan. Jadi, belum tentu besar itu selalu akan menang kan.



Tidak kalah dengan futsal, Lomba bakiak ukhuwah rame juga. Bakiak bergabung harus berjalan bersama. Plus lagi, harus secara estafet. Satu jalur ditempuh 2 kali ganti orang. Yang nggak kompak sudah dipastikan jatuh, atau minimal macet gak bisa jalan.





Ufh, hari makin panas. Dahaga merayap kerongkongan. Lambung mulai keroncongan. Setelah melalui lomba-lomba yang seru, istirahat tiba. Di sana tukang soto yang khusus di boking sudah meracik Soto di atas piring dan mangkok. Tinggal minta langsung jadi trus sruput-sruput seger deh.



Bagi yang juara ada pemandangan yang menarik. Kalo dikejuaraan olimpiade juaranya mendapat medali, tak ketinggalan di lomba kali inipun juga ada medalinya. Cuma, medali yang ini terbuat dari rangkaian permen yang jumlahnya disesuaikan dengan tingkat juaranya. Wah, puas deh. Gak percuma capek-capek, panas-panas, alhamdulillah dapat hadiah. Manis lagi hadiahnya. Apalagi yang dapet. . . . .

undefined undefined

Parade Puisi Kemerdekaan II (kelas 3)

Pahlawan


Oleh : Nabila



Oh . . Pahlawan


Tidak sia-sia perjuanganmu selama ini


Kau telah rela mati


Untuk Indonesia



Sungguh besar cita-citamu untuk


Negara tercinta ini Indonesia


Pahlawan karna perjuanganmu ini


Indonesia merdeka




Penjajah Indonesia


Oleh : Rasyidah



Waktu nenek kakek kita zaman dahulu


telah dijajah belanda selama 350 tahun.


Nenek-Kakek telah dijajah belanda sangat sakitnya.


Mereka nenek kakek kita,


telah berusaha untuk menang


mereka mengumpulkan para Pemuda


untuk meraih kemenangan Indonesia


akhirnya Indonesia telah menjadi MERDEKA




Pahlawan


Oleh : Feri



Pahlawan


Kau sudah menyelamatkan


Nyawa Indonesia


Dan demi kemerdekaan


Demi Indonesia kita


Mampu berjuang


Bendera Indonesia berdiri


Demi Presiden RI


Berjuanglah pahlawan




Indonesia


Oleh : Rozan



Indonesia sedang dijajah belanda


Lalu belanda membangun bangunan


Bangunan itu sangat luas


Dan banyak pintunya


Belanda juga membuat jalan


Di dekat sana ada bangunan tua


Ternyata bangunan tua itu


Dulunya milik belanda


Belanda merampas tanaman


Untuk menghangatkan tubuh



Pahlawanku


Oleh : Akmal



Pahlawanku kau sudah


Bertumpah darah


Untuk Indonesia


Pahlawanku aku sangat


Berterima kasih padamu


Pahlawanku kau sudah


Membebaskan Indonesia


Dari penjajahan



Kekejaman Belanda


Oleh : Rissa



Belanda menyiksa Indonesia


Selama 350 tahun


Walau Indonesia disiksa


Namun semangat Indonesia


Lebih besar daripada Belanda


Karena Indoensia


Rajin Shalat dan Berzikir


Maka Indonesia


Akan dibantu Allah


Karena Allah


Indonesiapun merdeka


Walau tanpa senjata berapi


Aku juga berterima kasih


Dengan pahlawan Indonesia


Yang sangat berani



Perjuangan Pemuda


Oleh : Candra



Pemuda Indonesia


Kau sangat berjasa


Bagi bangsa


Karma kau bersumpah


Melindungi Indonesia merdeka


Yang dulu dijajah oleh beberapa Negara


Belanda menjajah paling lama


Disusul oleh Japan


Japan menjajah 3,5 tahun



Kemudian Amerika


Menjatuhkan bom nuklir


Di kota Nagasaki


Dan Hirosima


Kemudian Japan


Pergi ke negaranya


Pemimpin-pemimpin Japan


Bunuh Diri


Akhirnya Japan pergi


Dan pemuda lainnya


Membacakan proklamasi


Merdekalah Indonesia




Hari Saat Dijajah Belanda 1910


Oleh : Sone



Pada suatu hari


Ledakan bom


Di gedung


Yang dahsyat


Lalu dating


Tank besar



Lalu tentara belanda


Turun dari Tank


Lalu seseorang anak kecil


Mengejek belanda


Orang jahat


Dor



Akan kutembak belanda


Di gedung


Ye merdeka


Sekarang merdeka


Pada tahun 1999


Tamat

Thursday, August 14, 2008

undefined undefined

Beternak Semut dengan Gel

Terinspirasi mainan Antworks dari www.thinkgeek.com, kelas 3C membuat media untuk beternak semut menggunakan gel. Habisnya, mainan Antworks tersebut masih sulit didapatkan di Indonesia. Belum lagi harganya yang lumayan mahal sekitar $29,99 atau sekitar 280 ribuan rupiah. Eh, ternyata mainan ini adalah hasil temuan dari NASA. Itu lho lembaga antariksanya Amerika punya. Para astronot membuat percobaan beternak semut menggunakan gel sebagai tempat hidup sekaligus sebagai cadangan makanan. Semut-semut yang menghuni akan membuat terowongan jika diamati dari luar terlihat pemandangan yang sangat asyik.




Siswa kelas 3C gak mau ketinggalan. Pas tema pembelajaran juga Semut. Namun media yang dibuat dengan bahan di sekitar kita. Untuk membuat gel digunakan tepung agar-agar atau nutrijel. Pertama-tama, menyediakan sebuah toples atau tabung kaca bening untuk membuat gel. Bubuk gel dicampurkan dengan gula pasir.



Setelah menyatu, dimasukkan air mendidih. Dengan air yang cukup, lebih dari setengah tabung. Eh, jangan lupa warna gelnya yang bening, supaya gel yang terbentuk tidak keruh. Tidak seperti punyanya mas Feri ini, keliru warna coklat tua. Semut yang digali otomatis nantinya gak keliat.



Menunggu air mendidih, kesempatan untuk mencari semut yang diternakkan. Ada yang mencari di lubang tanah, di kayu, di kebun. Ada yang semut kecil, gede. Semua tergantung selera.





Setelah air mendidih, dimasukkan satu per satu di tabung. Ternyata, ada anak yang membawa tabung dari plastik. Pas diguyur air panas, langsung melempem. Bentuknya peyot.



Waktunya menunggu terbentuknya gel. Sekaligus suhu air dingin. Supaya semutnya gak mati kepanasan. Setelah, gel terbentuk, bisa dicoba dengan menekan permukaannya. Keras apa belum. Jika udah keras, barulah semut-semut dimasukkan. Yang namanya percobaan, ada juga gel yang tidak terbentuk. Masih saja cair. Barangkali kebanyakan air sehingga larutan menjadi terlalu encer.



Terakhir, tinggal mengamati gerak-gerik semut. Bagaimana cara menggalinya. Gimana bentuk terowongannya. Dan seterusnya. Penasaran mau mencoba ?